Pernahkan anda merasa bahwa diri anda berbeda dari orang lain? Atau anda merasa diri anda unik? Sebagai makhluk sosial, pasti kita tidak lepas berinteraksi antara satu dengan lainnya. Pasti suatu saat kita pernah mengalami benturan atau pergesekan yang efeknya bisa positif atau negative.
Dalam pergaulan sehari-hari sangat lazim kita merasakan perbedaan karakter manusia. Perbedaan karakter orang di sekitar kita terkadang sesuai dengan karakter kita, namun tidak sedikit membuat jurang perbedaan yang cukup dalam. Apa itu Kepribadian?? Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Membedakan orang dari sifat dan karakternya dapat dipelajari dari buku-buku psikologi, salah satunya buku yang ditulis oleh Florence Littauer yang berjudul “Personality Plus“. Dalam buku tersebut kita seperti terbawa kepada topik klasik psikologi, yang konon sudah ditetapkan Hippocrates 2400 tahun yang lalu, yaitu empat kepribadian: Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.
Satu persatu dari keempat sifat dasar yang dikemukakan Florence Littauer dalam bukunya “Personality Plus” sebagai berikut :
1. Kepribadian Sanguis (Sanguis yang Populer)
Kemampuan orang Sanguinis yang Populer untuk melangsungkan percakapan yang mengasyikkan apakah mengenai sesuatu merupakan segi plus yang membuat iri hati orang lain; tetapi kalau dibawa sampai ke ujung yang ekstrim, orang Sanguinis yang Populer bicara terus-menerus, memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran.
Bergaul dengan orang sanguin ini sebenarnya menyenangkan, jika dia bercerita dia bisa menggambarkan sesuatu dengan baik, sehingga pikiran kita diajak untuk merangkai katanya-katanya seperti sebuah film di kepala kita, saking bagusnya penggambaran ceritanya.
2. Kepribadian Melankolis (Melankolis yang Sempurna) :
Orang Melankolis yang Sempurna memiliki pemikiran analitis yang mendalam dan merupakan ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal, walaupun demikian kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan.
Kadangkala bergaul dengan orang melankolis menimbulkan kebosanan dalam diri kita, semuanya serba teratur dan teliti, segala sesuatu dikerjakan dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Kalau lama dalam proses pengerjaan bukan karena malas tetapi karena hasilnya harus sempurna. Ciri-ciri kalau kita bertemu dengan orang Melankolis ini biasanya dilihat dari kamar tidur/kantornya, semuanya serba rapi, tertib dan terpola (keculai kalau punya asisten/istri yang siap membereskan arisip-arsip yang berantakan).
Dan orang Melankolis ini susah sekali diyakinkan, perlu data-data otentik yang mendukung argumentasi kita. Dan secara ekstrim dalam hal keuangan orang Melankolis cenderung (sory lho.. dalam titik extrim) pelit, tapi untuk mengenai hasil pekerjaan, Orang Melankolis jagonya. Sangat pandai mengorganisasi sesuatu.
3. Kepribadian Koleris (Koleris Kuat) :
Bakat orang Koleris yang Kuat untuk kepemimpinan yang cepat dan tajam sangat diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada zaman sekarang; tetapi kalau dibawa sampai titik esktrim, orang Koleris yang Kuat jadi sok berkuasa, mendominasi, dan manipulatif. Setiap pemimpin mempunyai sifat ini, tegas, lugas, dan salah satu untuk mengenai ciri-ciri kepribadian ini adalah selalu ingin di depan tidak mau kalah dengan orang lain.
Secara extrim, orang dengan kepribadian ini menjadi orang yang diktaktor, selalu tampil dominan dan tidak mau dibawah orang lain, pinginnya selalu diatas dalam segala hal. Orang dengan kepribadian Koleris sangat mahir untuk urusan mengorganisir banyak orang dengan sifatnya yang tegas.
4. Kepribadian Phlegmatis (Phlegmatis yang Damai) :
Sifat orang Phlegmatis Damai yang mudah bergaul merupakan perpaduan yang mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai dalam kelompok mana saja; namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, orang Phlegmatis yang Damai tidak peduli melakukan apa pun, masa bodoh, dan tidak punya kepastian.
Ciri-cirinya yang mudah dilihat adalah tidak mempunyai sikap yang jelas dalam mengambil keputusan, tidak mau secara tegas memihak sesuatu yang belum diketahuinya, cenderung damai dan tidak mau berkonfrontasi secara langsung dengan orang lain. Terkadang orang Phlegmatis memang harus didikte untuk mengerjakan sesuatu (secara extrim), biasanya orang phlegmatis kurang mahir untuk urusan-urusan yang detail, seperti yang paling sederhana merapikan kamarnya, tetapi seorang Phlegmatis bisa menjadi peloby yang ulung dan bisa diandalkan untuk urusan berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain, karena sifatnya yang kalem dan tenang.
Kepribadian Campuran dari Kepribadian Dasar
Keempat tipe kepribadian tersebut, menurut Littauer, juga bisa bercampur dalam diri seseorang. Littauer membedakannya menjadi empat:
Campuran alami adalah: Sanguinis Koleris dan Melankolis Phlegmatis.
Campuran pelengkap yang berorientasi hubungan adalah: Sanguinis Phlegmatis
Campuran pelengkap yang berorientasi tujuan adalah: Koleris Melankolis
Campuran berlawanan dianggap sebagai pertikaian batin adalah: Sanguinis Melankolis dan Koleris Phlegmatis.
Sedangkan yang mempunyai sedikit dari segalanya, dengan asumsi sudah mengikuti tes kepribadian dengan benar, dianggap mungkin Phlegmatis, mungkin orang sempurna, atau mungkin orang yang masa kecilnya terlalu diarahkan, dikontrol, dan ditindas sehingga tidak mengenali diri sendiri.
Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan perilaku individu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian.
Terdapat dua dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang.
Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.. seperti pula kata pepatah “ buah tak jatuh dari pohonnya”.
Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu mempengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.
Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan. Lingkungan adalah tempat manusia terutama anak-anak untuk belajar, berinteraksi dengan manusia lain dan yang akan ia contoh untuk membentuk kepribadiannya itu. norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami .
faktor lingkungan .terbagi atas ;
1. Lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter dari seorang anak. Anak tentu akan memiliki karakter untuk menanggapi situasi yang ada di dalam keluarga nya itu. Contohnya, orangtua yang mengenalkan dan mengajarkan anaknya dengan kasih sayang ,lemah lembut dan sabar. Akan membentuk karakter seorang anak yang seperti itu pula. Begitu pula sebaliknya, jika suatu keluarga membesarkan seorang anak dengan keributan, kekerasan, dan omelan. Anak tersebut akan menjadi keras kepala, kasar, pembangkang dan karakter lain untuk menanggapi situasi yang ada dirumahnya tersebut.
2. Lingkungan sekolah
Lingkunagan sekolah adalah lingkungan dimana anak belajar tentang dunia luar. Guru yang menjadi orangtua kedua tentu akan menjadi contoh bagi muridnya seperti anak mencontoh orangtuanya di rumah. Oleh karenanya seorang murid akan akan memiliki karakter yang sebagiannya ia lihat ketika ia di sekolah.
3. Lingkungan bermain
Lingkungan bermain adalah lingkungan yang paling anak-anak sukai. Lingkungan favorit seorang anak. Karena seorang anak akan bertemu teman-teman yang sebaya atau tidak jauh dengan umurnya yang biasanya menyukai hal yang sama. Oleh karenanya tidak heran seorang anak mencontoh teman yang lain yang ia rasa bagus.
Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier. Anak-anak akan memiliki tingkah laku sama seperti yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan selama ini di lingkungannya. Tanpa disadari lingkungan adalah faktor utama pembentuk kepribadian seseorang. Namun, seorang kakak dan adik yang dibesarkan dalam keluarga yang sama belum tentu memiliki karakter yang sama. Hal ini dikarenakan kakak dan adik ini mempunyai lingkungan di luar keluarga yang berbeda yang mungkin menjadi faktor dominan dibanding faktor lingkungan keluarga.
Sifat-sifat kepribadian
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungannya. karakteristik bawaaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan, kepribadian terbawa pembawaaan (heredity) dan lingkungan; merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan (heredity) dan lingkungan; merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor terpisah masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan.
Pemilihan pakaian dan gaya rambut adalah bagian dari ekspresi kepribadian. Seiap orang tentu memiliki gaya atau style yang berbeda-beda yang ia rasa paling bagus, paling benar atau paling cocok sesuai kharakter, jadi tidak heran terkadang kita dapat menilai orang saat pertama kali berjumpa melalui penampilan. Karakter manusia juga terkadang ia tampilkan melalui cara bicara dan pola pikirnya karena memang dua hal itu menjadi bagian yang cukup penting dalam pribadi seseorang. Orang yang berbicara tegas, jelas dan sesuai alur tentu kita dapat berkata bahwa orang itu tegas, begitu pula sebaliknya orang yang berkata pelan dan lembut dapat kita katakan bahwa orang itu lemah lembut.
Oleh karena itu, wajarlah setiap orang memiliki sifat atau karakter atau pribadi yang berbeda – beda. Hal itu sesuai faktor keturunan, lingkungan ataupun faktor pemilihan dari manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar